Drama Musikalisasi Puisi Kelompok Amir Hamzah
- Tema: Ibu
- Judul: Terimakasih Ibu
- Peran:
- Annisa Astria sebagai Ibu
- Roberto Hasudungan sebagai anak pertama (pengusaha)
- Mardiantina sebagai anak kedua (psikolog)
- Soraya Nur Ishmah sebagai anak ketiga (pramugari)
- Yurida Afrilia sebagai anak bungsu
- Shalista Maulid sebagai adik ibu
- Nadya Rizky sebagai pembaca puisi
- M. Dzaky sebagai kameramen
- Naskah Drama:
Suatu hari di sebuah desa tinggalah
seorang ibu bersama empat orang anaknya, ketiga orang anaknya sudah mulai beranjak
dewasa, mereka hendak pergi untuk mengadu nasib di kota.
Soraya : “ Bu… “
Ibu : “ Loh, kalian mau kemana? Mengapa kalian membawa
barang-barang kalian?”
Roberto : “ Kami hendak pergi ke kota, Bu.”
Ibu : “ Mau apa ke kota?”
Roberto: “Kami ingin mencari uang dan membahagiakan Ibu.”
Ibu: “Ibu sudah bahagia bersama kalian.”
Soraya: “Tapi kami mau membanggakan Ibu dengan usaha kami sendiri.”
Nana: “Kami janji Bu, kami akan kembali.”
Roberto: “ Dan kami akan membanggakan Ibu.”
Anak-Anak: “Doakan kami ya, Bu.. (serempak)”
Walaupun dengan berat hati, Ibu itu melepas kepergian ketiga anaknya.
Setahun Kemudian...
(monolog1)
Roberto pulang dari kantornya dan masuk ke ruang kerjanya.
Roberto
: “Huh, pulang kantor tetap aja ke ruangan ini, aku bosan,
aku jenuh , aku ingat saat dirumah ibu selalu menyemangatiku saat aku
lelah,
aku ingin pulang, (menghela nafas ) aku ingin telepon adik, kali saja
dia mau
ikut aku untuk pulang minggu depan. (berbicara melalui telepon) Hallo?
Adik? Aku ingin pulang minggu depan kamu mau ikut? Oh, iya bagus - bagus
nanti kita
ketemu ya? Oke.”
(monolog2)
Soraya pulang ke rumahnya setelah selesai bertugas sebagai pramugari di sebuah maskapai penerbangan.
Soraya : “(menghela nafas) Perjalanan ini begitu melelahkan aku terbang
diudara berjam-jam, keadaan ini membuatku rindu kepada ibu, ibuku apa kabar? (tiba-tiba telepon berdering) Wah kebetulan abang menelepon, (mengangkat telepon) Hallo, abang? Ya,
aku ingin sekali ketemu ibu, baiklah kalau begitu minggu depan kita bertemu
ibu, akan aku kabari kak Nana segera, baiklah terimakasih bang, sampai jumpa.
(monolog3)
Nana
sedang mengobrol bersama temannya setelah selesai praktik sebagai
psikolog di sebuah rumah sakit. Ketika sedang mengobrol, temannya
mendapat telepon dari ibunya yang mengharuskannya segera pulang. ketika
itu Nana jadi teringat akan keadaan ibunya di desa yang sudah lama tak
dikunjunginya.
Nana : “Ibu, ibuku sekarang keadaannya bagaimana? Sudah lama
aku tidak bertemu dengannya, aku kangen ibu”
Sementara itu dirumah
ibunya….
Ibu: (batuk – batuk)
Shalista: “ Kaka gapapa ?”
Ibu : “Tidak apa- apa” (sembari jalan menuju kamar)
Di kamar...
Ibu : “ Rumah ini begitu sepi ya, tidak ada anak-anak, aku rindu
pada anak-anakku, bagaimana keadaan mereka disana?
Shalista : “ Kakak tenang saja mereka pasti kembali, kan disini
masih ada aku dan si bungsu.”
Ibu : “Tapi anakku bukan hanya satu, merekapun anak-anakku aku rindu
terhadap mereka.”
Shalista: “ Aku tau kak, tetapi mereka merantau untuk masa depan
mereka, mereka pasti kembali”
Ibu : (batuk-batuk)
Shalista : “ Kakak kenap? Aku ambilkan minum dulu ya sebentar.”
Beberapa saat kemudian si bungsu dating menghampiri ibunya….
Yurida : “ Ibu, Ibu kenapa ?”
Ibu : “ Tidak apa-apa nak mari duduk disebelah ibu nak.”
Yurida : “ Ibu, ibu kenapa ?”
Ibu : “ Hmm.. sudahlah lupakan saja, sini ibu sisiri, rambutmu
berantakan ( menyisir rambut si bungsu ) tapi, sebenarnya ibu rindu dengan
kakak-kakakmu.”
Yurida : “ Iya bu aku pun merindukan mereka, kapan mereka pulang.”
Ibu : “ Ibu tak tahu nak, ibu pun tidak tau apakah mereka masih
ingat ibu atau tidak.”
Yurida : “ Ya sudahlah bu, jangan bersedih kan masih ada aku.” ( lalu mereka berpelukan )
Tiba-tiba Shalista datang.
Shalista : ( mengetuk pintu ) “ Kak, ada yang ingin bertemu.”
Annisa : “Siapa?”
Tak disangka ternyata anak-anaknya datang, mereka pun masuk satu
persatu..
Roberto, Soraya dan Nana : “Bu, kita pulang.”
Yurida : “ Kakak... Bu, kakak pulang.”
Annisa : “ Kemana saja kalian selama ini ? mengapa kalian baru
pulang sekarang?.”
Roberto: “ Maafkan kami bu, sebenarnya kami ingin sekali pulang
tetapi pekerjaan kami menuntut kami untuk tidak pulang dalam waktu dekat.”
Soraya : “ Maafkan kami bu, kami seharusnya tidak seperti itu.”
Mardiantina : “ Terimakasih ya bu berkat do’a ibu kami bisa seperti
ini.”
Soraya,Roberto, dan Mardiantina : “Maafkan kami ya bu.”
Akhirnya anak-anaknya kembali dan sang Ibu pun senang karena bisa berkumpul bersama lagi...
- Musik dan Lagu:
Terimakasih Ibu
Lagu asli : One Ok Rock (Whatever You Are)
Arransement : Roberto H.
Belaian Kasihmu Ibu
Cinta dan sayangmu
Ibu…. Ibu….
Tak Tergantikan
Kaulah Segalanya Ibu
Didalam hidupku
Ibu… Ibu…
Kau Malaikat dihidupku
Reff :
Terimakasih atas segalanya
Kasih sayangmu takkan kulupakan
Slalu kusimpan dihati dirimu oh ibu
Karna kaulah segala-galanya bagiku
Terimakasih atas segalanya
Peluk hangatmu slalu kurindukan
Sorot matamu, senyummu hiasi hariku
Sungguh aku sayang kepadamu
Cahaya matamu Ibu
Bagai sinar mentari
Ibu..Ibu..
Kau menerangi hidupku
Tak perduli sakit yang kau rasa Ibu
Kau tetap merawatku
Trimakasih oh ibu
Kucinta padamu
- Puisi:
Terimakasih Ibu
Ciptaan : Nadya Rizky Amalia
Ibu ….
Kau segalanya bagiku
Kau malaikat di hidupku
Kau anugrah terbesar yang aku miliki
Ibu…
Terimakasih atas peluk hangatmu
Terimakasih atas kasih sayangmu
Terimakasih atas segalanya
Aku sayang ibu
- Amanat: