Alkisah, hiduplah seorang bocah bernama Carl Fredricksen yang
pendiam dan pemalu, namun sangat suka dengan cerita-cerita petualangan. Bocah
ini mengidolakan seorang penjelajah tersohor bernama Charles Muntz. Suatu hari,
ketika dia sedang berimajinasi melakukan petualangan, dengan berlari memegang
sebuah balon gas, dia dikagetkan oleh teriakan seorang bocah dari sebuah rumah
tua. Penasaran, dia pun masuk dan menemukan seorang bocah perempuan bernama
Ellie sedang bermain petualangan. Sendirian saja, berdua jika dihitung dengan
seekor tikus (atau marmut?) di sana. Dengan rasa takut-takut sesudah
dibentak-bentak oleh anak perempuan itu, yang ternyata juga mengidolakan
Charles Muntz, mereka lalu berteman. Sebuah pertemanan yang ditandai dengan
terjatuhnya Carl dari bagian atas loteng saat didorong untuk mengambil balonnya
yang terlepas. Pertemanan mereka digambarkan begitu akrab, dengan dua karakter
berbeda: Carl yang pemalu dan pendiam, serta Ellie yang tomboy dan lasak.
Tahun-tahun berlalu. Dan mereka pun menikah. Berbulan madu dan
berbahagia untuk sejenak, mempersiapkan diri untuk kedatangan seorang anak.
Namun kebahagiaan itu terputus, ketika dokter kemudian mengatakan bahwa Ellie
tak bisa hamil. Film menjadi murung, dimana Carl digambarkan tertegun-tegun
dari balik jendela, melihat istrinya bermenung penuh kesedihan. Tetapi Carl
tidak putus asa. Dia mendorong Ellie untuk bersemangat hidup kembali.
Mengingatkan Ellie pada cita-cita masa kecil mereka untuk suatu hari bisa
berpetualang ke Paradise
Falls, sebuah lokasi berair-terjun indah yang pernah diceritakan oleh
Charles Muntz sebagai tempat petualangannya. Ellie kembali ceria. Dan mereka
pun mulai menabung sedikit demi sedikit untuk bisa mewujudkan mimpi mereka.
Namun, mimpi itu terkendala terus-menerus. Uang yang mereka
tabung, berkali-kali harus mereka buka untuk hal-hal lain yang lebih perlu dan
lebih mendesak. Tahun-tahun berlalu, dan mereka hidup berdua tanpa anak sampai
beranjak tua dan memutih rambut di kepala. Suatu hari, Carl kembali teringat
pada mimpi-mimpi mereka. Diam-diam Carl membeli tiket ke Amerika Selatan,
tempat dimana air terjun idaman Ellie berada, dan berencana memberi kejutan
pada Ellie. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak: Ellie jatuh
sakit dan meninggal dunia. Meninggalkan Carl hidup sendirian di hari tua. Carl
yang menjadi lebih pendiam dan lebih tertutup. Carl yang bertahan untuk tak
meninggalkan rumah kenangan mereka, ketika di sekelilingnya pembangunan kota
sudah mendesak keberadaan rumahnya. Carl yang kesepian dan sendirian di usia
senja….
0 komentar:
Posting Komentar