Sabtu, 24 Januari 2015

Up



Alkisah, hiduplah seorang bocah bernama Carl Fredricksen yang pendiam dan pemalu, namun sangat suka dengan cerita-cerita petualangan. Bocah ini mengidolakan seorang penjelajah tersohor bernama Charles Muntz. Suatu hari, ketika dia sedang berimajinasi melakukan petualangan, dengan berlari memegang sebuah balon gas, dia dikagetkan oleh teriakan seorang bocah dari sebuah rumah tua. Penasaran, dia pun masuk dan menemukan seorang bocah perempuan bernama Ellie sedang bermain petualangan. Sendirian saja, berdua jika dihitung dengan seekor tikus (atau marmut?) di sana. Dengan rasa takut-takut sesudah dibentak-bentak oleh anak perempuan itu, yang ternyata juga mengidolakan Charles Muntz, mereka lalu berteman. Sebuah pertemanan yang ditandai dengan terjatuhnya Carl dari bagian atas loteng saat didorong untuk mengambil balonnya yang terlepas. Pertemanan mereka digambarkan begitu akrab, dengan dua karakter berbeda: Carl yang pemalu dan pendiam, serta Ellie yang tomboy dan lasak.
  
Tahun-tahun berlalu. Dan mereka pun menikah. Berbulan madu dan berbahagia untuk sejenak, mempersiapkan diri untuk kedatangan seorang anak. Namun kebahagiaan itu terputus, ketika dokter kemudian mengatakan bahwa Ellie tak bisa hamil. Film menjadi murung, dimana Carl digambarkan tertegun-tegun dari balik jendela, melihat istrinya bermenung penuh kesedihan. Tetapi Carl tidak putus asa. Dia mendorong Ellie untuk bersemangat hidup kembali. Mengingatkan Ellie pada cita-cita masa kecil mereka untuk suatu hari bisa berpetualang ke Paradise Falls, sebuah lokasi berair-terjun indah yang pernah diceritakan oleh Charles Muntz sebagai tempat petualangannya. Ellie kembali ceria. Dan mereka pun mulai menabung sedikit demi sedikit untuk bisa mewujudkan mimpi mereka.


Namun, mimpi itu terkendala terus-menerus. Uang yang mereka tabung, berkali-kali harus mereka buka untuk hal-hal lain yang lebih perlu dan lebih mendesak. Tahun-tahun berlalu, dan mereka hidup berdua tanpa anak sampai beranjak tua dan memutih rambut di kepala. Suatu hari, Carl kembali teringat pada mimpi-mimpi mereka. Diam-diam Carl membeli tiket ke Amerika Selatan, tempat dimana air terjun idaman Ellie berada, dan berencana memberi kejutan pada Ellie. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak: Ellie jatuh sakit dan meninggal dunia. Meninggalkan Carl hidup sendirian di hari tua. Carl yang menjadi lebih pendiam dan lebih tertutup. Carl yang bertahan untuk tak meninggalkan rumah kenangan mereka, ketika di sekelilingnya pembangunan kota sudah mendesak keberadaan rumahnya. Carl yang kesepian dan sendirian di usia senja…. 

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

0 komentar:

Posting Komentar