Film Tangled alias Rapunzel ini dimulai seperti layaknya
cerita – cerita dongeng pada umumnya. Alkisah, ada sebuah kerajaan yang rukun,
harmonis, makmur, dan para rakyatnya sangat mencintai raja serta ratunya karena
sang raja dan ratu memerintah dengan bijak dan sangat mencintai rakyatnya.
Suatu ketika, sang ratu mengandung dan tiba saatnya untuk melahirkan sang buah
hati. Namun, beliau sakit keras dan membutuhkan sebuah obat ajaib yang berasal
dari tanaman misterius yang mampu menyembuhkan setiap penyakit. Tanaman
tersebut berasal dari sebuah benda luar angkasa yang jatuh ke bumi dan
menyentuh tanah, sehingga tumbuhlah benda luar angkasa tersebut menjadi sebuah
tanaman berbentuk bunga yang bercahaya dengan sangat indahnya. Seorang nenek
licik bernama Gothel ( Murphy ) sebenarnya menemukan tanaman tersebut terlebih
dahulu ketimbang orang lain dan menyembunyikan tanaman obat ajaib tersebut.
Namun, akibat kecerobohannya, tanaman obat tersebut ditemukan oleh orang –
orang yang mencari obat ajaib guna menyembuhkan putri raja mereka. Maka
sembuhlah sang putri raja dan beliau pun melahirkan seorang anak perempuan yang
sangat cantik serta diberi nama Rapunzel. Rapunzel pun memiliki kekuatan gaib
akibat efek ibunya yang meminum tanaman penyembuh ajaib tersebut. Gothel yang
mengetahui hal itu akhirnya menculik Rapunzel. Namun, ada kendala dengan
kekuatan Rapunzel tersebut.
Kekuatannya terletak pada rambutnya yang indah, namun, jika rambut tersebut dipotong, maka kekuatannya akan hilang dan rambut Rapunzel pun akan berubah menjadi rambut biasa berwarna coklat ( brunette ). Demi mengamankan harta berharganya tersebut, Gothel yang menculik Rapunzel sejak masih bayi itupun menyekap Rapunzel di kastil tua yang tinggi dan juga tersembunyi serta jauh dari istana kerajaan.
Kekuatannya terletak pada rambutnya yang indah, namun, jika rambut tersebut dipotong, maka kekuatannya akan hilang dan rambut Rapunzel pun akan berubah menjadi rambut biasa berwarna coklat ( brunette ). Demi mengamankan harta berharganya tersebut, Gothel yang menculik Rapunzel sejak masih bayi itupun menyekap Rapunzel di kastil tua yang tinggi dan juga tersembunyi serta jauh dari istana kerajaan.
Tahun berganti tahun, dan Rapunzel ( diisi suaranya oleh
Mandy Moore ) pun tumbuh menjadi seorang gadis cantik dengan rambut yang sangat
panjang serta memiliki warna emas yang sangat indah. Gothel ( yang sekarang
disebut sebagai Mother Gothel oleh Rapunzel karena menganggap Gothel sebagai
ibu kandungnya ) merawat Rapunzel dan setiap hari, Rapunzel harus bernyanyi
agar rambutnya berkilau dan kekuatan gaibnya muncul sehingga membuat Gothel
menjadi awet muda. Namun, sang raja dan ratu yang sangat kehilangan putrinya
yang diculik dan tidak mengetahui Rapunzel dimana berada, secara rutin setiap
hari ulang tahun Rapunzel selalu menerbangkan ribuan lentera ke angkasa dan
Rapunzel mengetahui hal tersebut dan bahagia setiap kali dia melihat ribuan
lampion tersebut terbang ke angkasa. Hanya 1 impian Rapunzel di setiap hari
ulang tahunnya, yaitu melihat festival lentera tersebut secara lebih dekat dan
selalu meminta ijin Mother Gothel agar memperbolehkannya keluar dari kastil
mereka dan melihat festival lentera tersebut dari dekat, namun pastilah Mother
Gothel melarang hal tersebut. Hingga suatu ketika, seorang pencuri bernama
Flynn Rider ( Levi ) memilih sebuah kastil tua sebagai tempat persembunyian
sementaranya setelah dia mencuri di sebuah tempat. Namun, Flynn tidak tahu
bahwa kastil tersebut ternyata sudah ditempati oleh Rapunzel dan Mother Gothel.
Rapunzel pun akhirnya membuat kesepakatan dengan Flynn, supaya Flynn
mengantarkan dirinya ke daerah kerajaan supaya bisa melihat festival lentera
tersebut secara lebih dekat dan Rapunzel akan memberikan barang curian milik
Flynn. Namun, Mother Gothel pun mengetahui hal tersebut dan berusaha untuk
mencegah Rapunzel. Gothel pun bahkan bekerja sama dengan 2 penjahat yang
dikhianati oleh Flynn dengan tujuan menghentikan Rapunzel ke kerajaan. Rapunzel
dan Flynn pun tidak pergi sendirian ke kerajaan. Dibantu dengan seekor kuda
jantan kerajaan yang konyol bernama Maximus, serta seekor kadal kocak
peliharaan Rapunzel bernama Pascal, maka dimulailah petualangan mereka untuk
mewujudkan impian Rapunzel. Perlahan – lahan, tabiat Flynn pun berubah dan
benih – benih cinta pun tumbuh diantara Flynn dan juga Rapunzel. Lalu,
berhasilkan Rapunzel menggapai impiannya? Lalu bagaimana dengan rencana kejam
Mother Gothel untuk menghalang – halangi impian Rapunzel?
1 kata untuk menggambarkan film ini : DAZZLING!! Ya. Film ini
benar – benar indah dan sangat memperhatikan detail warna, animasi, disain,
serta pencahayaan. Point utama film ini sangat terletak pada keempat hal
tersebut. Dari segi pewarnaan, warna – warna yang ada pada film ini terlihat
sangat hidup dan juga indah. Lukisan cat minyak yang sering dikerjakan oleh
Rapunzel untuk mengisi waktu luang di kastilnya, pewarnaan lingkungan alam
sekitar seperti hutan, danau, hingga kota kerajaan terasa hidup. Yang paling
mencolok dalam film ini adalah warna emas dari rambut Rapunzel yang terlihat
indah, apalagi pada saat rambutnya berkilau ketika kekuatan gaib rambut
Rapunzel muncul. Warnanya sangat terang, namun tingkat keterangannya masih
termasuk normal dan terlihat indah, mirip seperti ketika kita melihat emas
murni dalam kehidupan nyata. Rambutnya yang panjang pun juga terlihat sangat real dan
juga natural dalam hal gerakannya, misalnya ketika rambutnya tersibak angin,
basah terkena air, hingga ketika adegan dalam air pun terlihat sangat smooth gerakan
rambutnya. Sebenarnya kehebatan gerak alamiah dari animasi rambut atau bulu
dari studio Disney sudah pernah diperagakan ketika film Monster’s Inc. Namun,
kali ini Disney kembali bekerja keras untuk menyempurnakan animasi tersebut,
sehingga akhirnya kerja keras tim animasi film ini terlihat sangat bagus dan
juga maksimal. Untuk disain animasi, animasi untuk masing – masing tokoh terasa
cantik dan juga tampan. Rapunzel terlihat sangat cantik dan menggemaskan dengan
tampangnya yang sedikit oval serta mata besar berwarna hijau terangnya yang
indah, sedangkan untuk tokoh Flynn terlihat tampan dan juga berwajah konyol
serta berbadan tinggi tegap. Untuk disain Mother Gothel wajahnya memang tampak
terlihat tua dan juga mengerikan dan sangat terlihat sekali aura jahatnya. Dari
segi pencahayaan, film ini terasa memiliki pencahayaan yang pas dan tidak
menyakitkan untuk mata anak – anak. Baik dalam adegan gelap maupun ketika
adegan terang, pencahayaannya terlihat bagus dan juga pas. Pastinya, akibat
pencahayaan tersebut, film ini jadi terasa hidup 3D nya di mata penontonnya.
Dari segi cerita, film ini mengalir lancar dan juga seru
untuk diikuti sehingga tidak membosankan bagi para penonton. Kali ini Disney
kembali dengan gaya penggarapan film animasi klasiknya, yaitu dengan
menampilkan adegan – adegan musikal di beberapa adegan di sepanjang filmnya.
Bagi para pecinta film kartun klasik produksi Disney, maka Rapunzel dipastikan
akan sangat memuaskan dahaga mereka yang memang akhir – akhir ini sangat jarang
sebuah studio memproduksi sebuah film animasi musikal seperti layaknya Disney.
Disini jugalah keahlian Disney untuk mengolah sebuah film animasi musikal yang
bagus dan juga tidak membosankan bagi para penontonnya. Disney menggarap film
berbudget US$ 60 juta ini dengan menggunakan cerita dongeng yang menarik,
kemudian meramu filmnya agar mengalir lancar dengan berbagai adegan petualangan
yang seru dan juga dipenuhi dengan lagu – lagu yang enak didengar bagi semua
usia, dan tentunya, pesan cerita yang begitu berbobot dalam setiap filmnya.
Pesan cerita yang mengena bagi setiap penonton inilah yang selalu menjadi
senjata andalan Disney. Bahkan dalam film yang berkualitas kurang bagus seperti
misalnya Meet the Robinsons atau Chicken Little sekalipun, tetap memiliki pesan
cerita yang sangat mengena bagi para penontonnya dan bisa menjadi bahan
perenungan bagi diri kita sendiri serta bahan diskusi bagi orang tua dan anak –
anaknya selepas menyaksikan filmnya. Di film ini, kita mendapat pembelajaran
mengenai bagaimana sikap kita ketika kita memiliki impian yang ingin sekali
kita wujudkan. Kita harus terus berusaha mengejar mimpi kita tersebut, dan jika
kita sudah mencapai impian tersebut, maka pada saat itu jugalah kita harus memiliki
mimpi yang lain agar kita masih memiliki motivasi untuk menjalani hidup ini
dengan gembira dan penuh semangat. Selain itu, ending film ini juga terasa
bijaksana dengan menggabungkan ending – ending cerita yang memang ada pada
dongeng Rapunzel ( karena ada berbagai versi ending untuk dongeng Rapunzel ini
) dan meramunya dengan pas, sehingga penonton pun bisa menyaksikan sebuah
ending dongeng Rapunzel tersebut secara 1 paket dan sangat memuaskan bagi para
penontonnnya..
Pengisi suara di film ini benar – benar jempolan dan sangat
pas dengan karakter yang mereka isi suaranya. Mandy Moore sebagai pengisi suara
sang tokoh utama, yaitu Rapunzel, terasa sangat pas dan mampu untuk
menghidupkan karakternya. Statusnya sebagai seorang penyanyi dalam kehidupan
nyata benar – benar sangat pas di film ini. Suaranya enak untuk didengar. Baik
dalam menyanyi ataupun ketika mengucapkan dialog, Mandy terasa sangat pas dan
menyatu dengan karakter Rapunzel. Sedangkan Donna Murphy, pengisi suara Mother
Gothel yang kejam juga berhasil menghidupkan karakter nenek licik berwajah muda
tersebut dengan pas dan juga baik. Suaranya yang dalam dan juga keibuan namun
terkesan tegas dan juga kejam tersebut terasa sangat horror di film ini. Ketika
bernyanyi pun, suaranya juga bagus dan tidak kalah dengan suara Mandy Moore.
Pengisi suara Flynn, yaitu Zachary Levi, walaupun hanya sedikit menyanyi dalam
satu scene saja, namun cukup berhasil untuk menghidupkan karakter Flynn Rider
yang tampan dan juga tegap. Beberapa pengisi suara lainnya, walaupun
kelihatannya tidak terlalu penting, namun mereka juga berhasil untuk
menghidupkan karakter mereka yang memang terbilang minor dalam film ini. Mereka
pun juga tidak ketinggalan untuk unjuk kebolehan bernyanyi dengan baik di dalam
film ini, sehingga film animasi musikal ini yang satu ini terasa hidup dan juga
ramai dengan musik – musik yang enak untuk didengar.
Kekurangannya hanya terletak pada 3D film ini yang kurang
interaktif kepada para penonton. Beberapa adegan harusnya bisa memancing
interaksi penonton dengan film ini. Seperti misalnya adegan ketika Rapunzel dan
Flynn dikejar oleh sebuah tanggul yang bocor, atau ketika rambut Rapunzel
terjatuh dari kastil ke tanah. Harusnya adegan – adegan tersebut bisa membuat
penonton kaget atau minimal bergerak untuk menghindari objek – objek yang
bergerak ke arah mereka tersebut. Namun, sayangnya, Disney kurang bisa
menggali hal tersebut dengan maksimal. Bahkan, mungkin bisa dikatakan malah
cenderung malas untuk menggarap hal tersebut. Inilah yang masih menjadi kelemahan
terbesar Disney dalam setiap film – film animasi produksi mereka. Tidak seperti
Dreamworks Animation yang sangat interaktif terhadap penonton untuk film – film
animasi 3D nya, Disney cenderung pastif untuk interaksinya. 3D Rapunzel
sebenarnya tidak jelek. Hasilnya sebenarnya bagus, namun hanya kurang interaksi
saja dengan penontonnya.
Overall, film Rapunzel adalah film yang melebihi ekspektasi
para penontonnya. Film ini terasa lengkap dan juga merupakan salah satu film
animasi terbaik untuk tahun ini. Detail warna, animasi, disain, serta
pencahayaan yang indah, kuat, dan juga solid, musik yang mengalun lembut dan
juga catchy untuk segala usia, pengisi suaranya yang pas dan telah
bekerja keras untuk menghidupi film ini, cerita yang menarik dan juga penuh
makna, serta memiliki ending yang memuaskan, dan juga kualitas 3D yang memukau
adalah point plus film ini. Hanya sedikit cacat pada bagian interaksi 3D
filmnya saja dengan penonton. Itu saja. Harus diakui, Disney memang rajanya
untuk menggarap sebuah film animasi musikal klasik yang berkualitas. Bisa
dikatakan, ini merupakancontender serius bagi film How to Train Your
Dragon dalam ajang Academy Award untuk kategori The Best Animated Feature tahun
depan. Jika memang akhirnya Academy Award memutuskan hanya menominasikan 3 buah
film animasi saja untuk tahun depan dengan kondisi hanya ada 1 tempat lagi
untuk mengisi nominasi yang ada ( 2 tempat lainnya telah dibooking oleh
film How to Train Your Dragon dan juga Toy Story 3 ), maka Rapunzel merupakan
calon terkuat untuk memperoleh 1 tiket nominasi tersebut. Bahkan, bukan tidak
mungkin jika pada akhirnya, justru Rapunzel yang bisa memenangkan Oscar tahun
depan. Ya, kita lihat saja dalam ajang prestisius dalam dunia perfilman
Hollywood tersebut tahun depan. So, bagi anda yang memang fans berat dengan
film – film animasi tradisional Disney, atau fans berat dongeng Rapunzel, atau
fans dengan film – film musikal, atau justru ingin mengajak keponakan anda
untuk menyaksikan sebuah film animasi berkualitas dan bermutu tinggi, maka
Rapunzel adalah jawabannya. Penonton pasti tidak akan rugi menyaksikan film ini
dalam format Disney Digital 3D atau Real D karena uang yang mereka keluarkan
sebanding dengan kualitas filmnya yang wow dan juga memuaskan. So, akhir kata,
selamat menonton.
0 komentar:
Posting Komentar