Senin, 16 Februari 2015

TANGLED RAPUNZEL


Film Tangled alias Rapunzel ini dimulai seperti layaknya cerita – cerita dongeng pada umumnya. Alkisah, ada sebuah kerajaan yang rukun, harmonis, makmur, dan para rakyatnya sangat mencintai raja serta ratunya karena sang raja dan ratu memerintah dengan bijak dan sangat mencintai rakyatnya. Suatu ketika, sang ratu mengandung dan tiba saatnya untuk melahirkan sang buah hati. Namun, beliau sakit keras dan membutuhkan sebuah obat ajaib yang berasal dari tanaman misterius yang mampu menyembuhkan setiap penyakit. Tanaman tersebut berasal dari sebuah benda luar angkasa yang jatuh ke bumi dan menyentuh tanah, sehingga tumbuhlah benda luar angkasa tersebut menjadi sebuah tanaman berbentuk bunga yang bercahaya dengan sangat indahnya. Seorang nenek licik bernama Gothel ( Murphy ) sebenarnya menemukan tanaman tersebut terlebih dahulu ketimbang orang lain dan menyembunyikan tanaman obat ajaib tersebut. Namun, akibat kecerobohannya, tanaman obat tersebut ditemukan oleh orang – orang yang mencari obat ajaib guna menyembuhkan putri raja mereka. Maka sembuhlah sang putri raja dan beliau pun melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik serta diberi nama Rapunzel. Rapunzel pun memiliki kekuatan gaib akibat efek ibunya yang meminum tanaman penyembuh ajaib tersebut. Gothel yang mengetahui hal itu akhirnya menculik Rapunzel. Namun, ada kendala dengan kekuatan Rapunzel tersebut.


Kekuatannya terletak pada rambutnya yang indah, namun, jika rambut tersebut dipotong, maka kekuatannya akan hilang dan rambut Rapunzel pun akan berubah menjadi rambut biasa berwarna coklat ( brunette ). Demi mengamankan harta berharganya tersebut, Gothel yang menculik Rapunzel sejak masih bayi itupun menyekap Rapunzel di kastil tua yang tinggi dan juga tersembunyi serta jauh dari istana kerajaan.
Tahun berganti tahun, dan Rapunzel ( diisi suaranya oleh Mandy Moore ) pun tumbuh menjadi seorang gadis cantik dengan rambut yang sangat panjang serta memiliki warna emas yang sangat indah. Gothel ( yang sekarang disebut sebagai Mother Gothel oleh Rapunzel karena menganggap Gothel sebagai ibu kandungnya ) merawat Rapunzel dan setiap hari, Rapunzel harus bernyanyi agar rambutnya berkilau dan kekuatan gaibnya muncul sehingga membuat Gothel menjadi awet muda. Namun, sang raja dan ratu yang sangat kehilangan putrinya yang diculik dan tidak mengetahui Rapunzel dimana berada, secara rutin setiap hari ulang tahun Rapunzel selalu menerbangkan ribuan lentera ke angkasa dan Rapunzel mengetahui hal tersebut dan bahagia setiap kali dia melihat ribuan lampion tersebut terbang ke angkasa. Hanya 1 impian Rapunzel di setiap hari ulang tahunnya, yaitu melihat festival lentera tersebut secara lebih dekat dan selalu meminta ijin Mother Gothel agar memperbolehkannya keluar dari kastil mereka dan melihat festival lentera tersebut dari dekat, namun pastilah Mother Gothel melarang hal tersebut. Hingga suatu ketika, seorang pencuri bernama Flynn Rider ( Levi ) memilih sebuah kastil tua sebagai tempat persembunyian sementaranya setelah dia mencuri di sebuah tempat. Namun, Flynn tidak tahu bahwa kastil tersebut ternyata sudah ditempati oleh Rapunzel dan Mother Gothel. Rapunzel pun akhirnya membuat kesepakatan dengan Flynn, supaya Flynn mengantarkan dirinya ke daerah kerajaan supaya bisa melihat festival lentera tersebut secara lebih dekat dan Rapunzel akan memberikan barang curian milik Flynn. Namun, Mother Gothel pun mengetahui hal tersebut dan berusaha untuk mencegah Rapunzel. Gothel pun bahkan bekerja sama dengan 2 penjahat yang dikhianati oleh Flynn dengan tujuan menghentikan Rapunzel ke kerajaan. Rapunzel dan Flynn pun tidak pergi sendirian ke kerajaan. Dibantu dengan seekor kuda jantan kerajaan yang konyol bernama Maximus, serta seekor kadal kocak peliharaan Rapunzel bernama Pascal, maka dimulailah petualangan mereka untuk mewujudkan impian Rapunzel. Perlahan – lahan, tabiat Flynn pun berubah dan benih – benih cinta pun tumbuh diantara Flynn dan juga Rapunzel. Lalu, berhasilkan Rapunzel menggapai impiannya? Lalu bagaimana dengan rencana kejam Mother Gothel untuk menghalang – halangi impian Rapunzel?
1 kata untuk menggambarkan film ini : DAZZLING!! Ya. Film ini benar – benar indah dan sangat memperhatikan detail warna, animasi, disain, serta pencahayaan. Point utama film ini sangat terletak pada keempat hal tersebut. Dari segi pewarnaan, warna – warna yang ada pada film ini terlihat sangat hidup dan juga indah. Lukisan cat minyak yang sering dikerjakan oleh Rapunzel untuk mengisi waktu luang di kastilnya, pewarnaan lingkungan alam sekitar seperti hutan, danau, hingga kota kerajaan terasa hidup. Yang paling mencolok dalam film ini adalah warna emas dari rambut Rapunzel yang terlihat indah, apalagi pada saat rambutnya berkilau ketika kekuatan gaib rambut Rapunzel muncul. Warnanya sangat terang, namun tingkat keterangannya masih termasuk normal dan terlihat indah, mirip seperti ketika kita melihat emas murni dalam kehidupan nyata. Rambutnya yang panjang pun juga terlihat sangat real dan juga natural dalam hal gerakannya, misalnya ketika rambutnya tersibak angin, basah terkena air, hingga ketika adegan dalam air pun terlihat sangat smooth gerakan rambutnya. Sebenarnya kehebatan gerak alamiah dari animasi rambut atau bulu dari studio Disney sudah pernah diperagakan ketika film Monster’s Inc. Namun, kali ini Disney kembali bekerja keras untuk menyempurnakan animasi tersebut, sehingga akhirnya kerja keras tim animasi film ini terlihat sangat bagus dan juga maksimal. Untuk disain animasi, animasi untuk masing – masing tokoh terasa cantik dan juga tampan. Rapunzel terlihat sangat cantik dan menggemaskan dengan tampangnya yang sedikit oval serta mata besar berwarna hijau terangnya yang indah, sedangkan untuk tokoh Flynn terlihat tampan dan juga berwajah konyol serta berbadan tinggi tegap. Untuk disain Mother Gothel wajahnya memang tampak terlihat tua dan juga mengerikan dan sangat terlihat sekali aura jahatnya. Dari segi pencahayaan, film ini terasa memiliki pencahayaan yang pas dan tidak menyakitkan untuk mata anak – anak. Baik dalam adegan gelap maupun ketika adegan terang, pencahayaannya terlihat bagus dan juga pas. Pastinya, akibat pencahayaan tersebut, film ini jadi terasa hidup 3D nya di mata penontonnya.
Dari segi cerita, film ini mengalir lancar dan juga seru untuk diikuti sehingga tidak membosankan bagi para penonton. Kali ini Disney kembali dengan gaya penggarapan film animasi klasiknya, yaitu dengan menampilkan adegan – adegan musikal di beberapa adegan di sepanjang filmnya. Bagi para pecinta film kartun klasik produksi Disney, maka Rapunzel dipastikan akan sangat memuaskan dahaga mereka yang memang akhir – akhir ini sangat jarang sebuah studio memproduksi sebuah film animasi musikal seperti layaknya Disney. Disini jugalah keahlian Disney untuk mengolah sebuah film animasi musikal yang bagus dan juga tidak membosankan bagi para penontonnya. Disney menggarap film berbudget US$ 60 juta ini dengan menggunakan cerita dongeng yang menarik, kemudian meramu filmnya agar mengalir lancar dengan berbagai adegan petualangan yang seru dan juga dipenuhi dengan lagu – lagu yang enak didengar bagi semua usia, dan tentunya, pesan cerita yang begitu berbobot dalam setiap filmnya. Pesan cerita yang mengena bagi setiap penonton inilah yang selalu menjadi senjata andalan Disney. Bahkan dalam film yang berkualitas kurang bagus seperti misalnya Meet the Robinsons atau Chicken Little sekalipun, tetap memiliki pesan cerita yang sangat mengena bagi para penontonnya dan bisa menjadi bahan perenungan bagi diri kita sendiri serta bahan diskusi bagi orang tua dan anak – anaknya selepas menyaksikan filmnya. Di film ini, kita mendapat pembelajaran mengenai bagaimana sikap kita ketika kita memiliki impian yang ingin sekali kita wujudkan. Kita harus terus berusaha mengejar mimpi kita tersebut, dan jika kita sudah mencapai impian tersebut, maka pada saat itu jugalah kita harus memiliki mimpi yang lain agar kita masih memiliki motivasi untuk menjalani hidup ini dengan gembira dan penuh semangat. Selain itu, ending film ini juga terasa bijaksana dengan menggabungkan ending – ending cerita yang memang ada pada dongeng Rapunzel ( karena ada berbagai versi ending untuk dongeng Rapunzel ini ) dan meramunya dengan pas, sehingga penonton pun bisa menyaksikan sebuah ending dongeng Rapunzel tersebut secara 1 paket dan sangat memuaskan bagi para penontonnnya..
Pengisi suara di film ini benar – benar jempolan dan sangat pas dengan karakter yang mereka isi suaranya. Mandy Moore sebagai pengisi suara sang tokoh utama, yaitu Rapunzel, terasa sangat pas dan mampu untuk menghidupkan karakternya. Statusnya sebagai seorang penyanyi dalam kehidupan nyata benar – benar sangat pas di film ini. Suaranya enak untuk didengar. Baik dalam menyanyi ataupun ketika mengucapkan dialog, Mandy terasa sangat pas dan menyatu dengan karakter Rapunzel. Sedangkan Donna Murphy, pengisi suara Mother Gothel yang kejam juga berhasil menghidupkan karakter nenek licik berwajah muda tersebut dengan pas dan juga baik. Suaranya yang dalam dan juga keibuan namun terkesan tegas dan juga kejam tersebut terasa sangat horror di film ini. Ketika bernyanyi pun, suaranya juga bagus dan tidak kalah dengan suara Mandy Moore. Pengisi suara Flynn, yaitu Zachary Levi, walaupun hanya sedikit menyanyi dalam satu scene saja, namun cukup berhasil untuk menghidupkan karakter Flynn Rider yang tampan dan juga tegap. Beberapa pengisi suara lainnya, walaupun kelihatannya tidak terlalu penting, namun mereka juga berhasil untuk menghidupkan karakter mereka yang memang terbilang minor dalam film ini. Mereka pun juga tidak ketinggalan untuk unjuk kebolehan bernyanyi dengan baik di dalam film ini, sehingga film animasi musikal ini yang satu ini terasa hidup dan juga ramai dengan musik – musik yang enak untuk didengar.
Kekurangannya hanya terletak pada 3D film ini yang kurang interaktif kepada para penonton. Beberapa adegan harusnya bisa memancing interaksi penonton dengan film ini. Seperti misalnya adegan ketika Rapunzel dan Flynn dikejar oleh sebuah tanggul yang bocor, atau ketika rambut Rapunzel terjatuh dari kastil ke tanah. Harusnya adegan – adegan tersebut bisa membuat penonton kaget atau minimal bergerak untuk menghindari objek – objek yang bergerak ke arah mereka tersebut. Namun, sayangnya, Disney kurang bisa menggali hal tersebut dengan maksimal. Bahkan, mungkin bisa dikatakan malah cenderung malas untuk menggarap hal tersebut. Inilah yang masih menjadi kelemahan terbesar Disney dalam setiap film – film animasi produksi mereka. Tidak seperti Dreamworks Animation yang sangat interaktif terhadap penonton untuk film – film animasi 3D nya, Disney cenderung pastif untuk interaksinya. 3D Rapunzel sebenarnya tidak jelek. Hasilnya sebenarnya bagus, namun hanya kurang interaksi saja dengan penontonnya.

Overall, film Rapunzel adalah film yang melebihi ekspektasi para penontonnya. Film ini terasa lengkap dan juga merupakan salah satu film animasi terbaik untuk tahun ini. Detail warna, animasi, disain, serta pencahayaan yang indah, kuat, dan juga solid, musik yang mengalun lembut dan juga catchy untuk segala usia, pengisi suaranya yang pas dan telah bekerja keras untuk menghidupi film ini, cerita yang menarik dan juga penuh makna, serta memiliki ending yang memuaskan, dan juga kualitas 3D yang memukau adalah point plus film ini. Hanya sedikit cacat pada bagian interaksi 3D filmnya saja dengan penonton. Itu saja. Harus diakui, Disney memang rajanya untuk menggarap sebuah film animasi musikal klasik yang berkualitas. Bisa dikatakan, ini merupakancontender serius bagi film How to Train Your Dragon dalam ajang Academy Award untuk kategori The Best Animated Feature tahun depan. Jika memang akhirnya Academy Award memutuskan hanya menominasikan 3 buah film animasi saja untuk tahun depan dengan kondisi hanya ada 1 tempat lagi untuk mengisi nominasi yang ada ( 2 tempat lainnya telah dibooking oleh film How to Train Your Dragon dan juga Toy Story 3 ), maka Rapunzel merupakan calon terkuat untuk memperoleh 1 tiket nominasi tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin jika pada akhirnya, justru Rapunzel yang bisa memenangkan Oscar tahun depan. Ya, kita lihat saja dalam ajang prestisius dalam dunia perfilman Hollywood tersebut tahun depan. So, bagi anda yang memang fans berat dengan film – film animasi tradisional Disney, atau fans berat dongeng Rapunzel, atau fans dengan film – film musikal, atau justru ingin mengajak keponakan anda untuk menyaksikan sebuah film animasi berkualitas dan bermutu tinggi, maka Rapunzel adalah jawabannya. Penonton pasti tidak akan rugi menyaksikan film ini dalam format Disney Digital 3D atau Real D karena uang yang mereka keluarkan sebanding dengan kualitas filmnya yang wow dan juga memuaskan. So, akhir kata, selamat menonton.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

0 komentar:

Posting Komentar